Pengertian Subneting dan Superneting
Pengertian Subneting
Subnetting ialah sebuah teknik memecah suatu network besar menjadi network yang lebih kecil yaitu dengan cara mengorbankan bit- bit Host ID pada subnet mask dan dijadikan Network ID baru.
Subnetting dianalogikan seperti berikut :
Jika Kelas 10 jurusan Teknik Komputer dan Jaringan ada 200 siswa. Bayangkan jika siswa sebanyak itu dibuat satu kelas, proses belajar mengajar tidak mungkin efektif. Maka biasanya kelasnya dibagi-bagi perkelas, setiap kelas terdiri dari 40 siswa, sehingga akan terbagi menjadi 5 kelas. Di dalam konsep dunia networking, pembagian itu bisa disebut dengan istilah Subnetting.
Contoh:
Alamat IP 192.168.10.0 dengan subnet mask default 255.255.255.0 merupakan kelas C yang yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting, dan hanya memiliki satu alamat network yaitu IP 192.168.10.0 dengan 256 buah alamat IP Address yaitu 192.168.10.0 s/d 192.168.10.255. Terdiri 1 network ID yaitu 192.168.10.0.0, 254 Host ID yaitu 192.168.10.1 s/d 192.168.10.254, dan 1 broadcast ID yaitu 192.168.10.255
Kali ini kita akan mencoba membagi network yang sudah ada menjadi beberapa sub network menggunakan teknik subnetting dengan cara mengganti beberapa bit Host ID (angka 0) pada subnet mask dengan angka 1.
Sebelum subnetting:
Setelah dilakukan Subnetting di atas, maka akan menjadi:
Coba perhatikan bilangan biner yang di ganti, 2 bit angka 0 pada bagian Host ID diganti dengan 2 bit angka 1 dan menjadi 11 sehingga didapatkan subnet baru 255.255.255.192.
Dari proses subnetting tersebut, kita bisa mendapatkan :
Bagaimana cara mendapatkan ketiga hal tersebut, kita bahas satu persatu
1. Cara menghitung jumlah subnet (Sub Jaringan) baru yang terbentuk.
Gunakan rumus 2^n dimana n adalah jumlah bit 1 pada host ID yang telah diganti (11000000), maka 2^n =4. jadi IP Address 192.168.10.0 setelah di subnetting didapatkan 4 subnet baru.
2. Cara menghitung Jumlah Host per subnet (Per sub Jaringan)
Gunakan rumus 2^h-2, dimana h adalah jumlah bit 0 pada host ID (11000000),maka di dapat 2^h-2=62, jadi terdapat 62 host persubnet. atau dengan kata lain dari 4 kelompok sub jaringan yang ada, masing-masing sub jaringan dapat menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda.
3. Cara menghitung rentang IP Address
Block subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256(2^8) dengan angka dibelakang subnet musk yang telah dimodifikasi, 256-192=64, setelah itu jumlahkan angka hasil pengurangan ini sampai sama dengan angka dibelakang subnet sehingga didapat 64+64=128, 128+64=192. jadi kelompok IP address yang diterapkan pada 4 sub jaringan baru tersebut adalah 64:
192.168.10.0 s/d 192.168.63, subnet ke 1
192.168.10.64 s/d 192.168.127, subnet ke 2
192.168.10.128 s/d 192.168.191, subnet ke 3
192.168.10.192 s/d 192.168.255, subnet ke 4
4. Menentukan IP Address yang bisa digunakan.
Dari rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidak semuanya dapat digunakan
sebagai alamat IP sebuah Host, selengkapnya
Sub jaringan ke 1.
Sub jaringan ke 2.
Sub jaringan ke 3.
Jika Kelas 10 jurusan Teknik Komputer dan Jaringan ada 200 siswa. Bayangkan jika siswa sebanyak itu dibuat satu kelas, proses belajar mengajar tidak mungkin efektif. Maka biasanya kelasnya dibagi-bagi perkelas, setiap kelas terdiri dari 40 siswa, sehingga akan terbagi menjadi 5 kelas. Di dalam konsep dunia networking, pembagian itu bisa disebut dengan istilah Subnetting.
Contoh:
Alamat IP 192.168.10.0 dengan subnet mask default 255.255.255.0 merupakan kelas C yang yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting, dan hanya memiliki satu alamat network yaitu IP 192.168.10.0 dengan 256 buah alamat IP Address yaitu 192.168.10.0 s/d 192.168.10.255. Terdiri 1 network ID yaitu 192.168.10.0.0, 254 Host ID yaitu 192.168.10.1 s/d 192.168.10.254, dan 1 broadcast ID yaitu 192.168.10.255
Kali ini kita akan mencoba membagi network yang sudah ada menjadi beberapa sub network menggunakan teknik subnetting dengan cara mengganti beberapa bit Host ID (angka 0) pada subnet mask dengan angka 1.
Sebelum subnetting:
- IP address : 192.168.10.0
- Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
- Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.0
Setelah dilakukan Subnetting di atas, maka akan menjadi:
- IP address : 192.168.10.0
- Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.11000000
- Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.192
Coba perhatikan bilangan biner yang di ganti, 2 bit angka 0 pada bagian Host ID diganti dengan 2 bit angka 1 dan menjadi 11 sehingga didapatkan subnet baru 255.255.255.192.
Dari proses subnetting tersebut, kita bisa mendapatkan :
- Berapa jumlah subnet ?
- Berapa jumlah host persubnet ?
- Berapa jumlah rentang Ip Address ?
- IP Address yang bisa digunakan ?
Bagaimana cara mendapatkan ketiga hal tersebut, kita bahas satu persatu
1. Cara menghitung jumlah subnet (Sub Jaringan) baru yang terbentuk.
Gunakan rumus 2^n dimana n adalah jumlah bit 1 pada host ID yang telah diganti (11000000), maka 2^n =4. jadi IP Address 192.168.10.0 setelah di subnetting didapatkan 4 subnet baru.
2. Cara menghitung Jumlah Host per subnet (Per sub Jaringan)
Gunakan rumus 2^h-2, dimana h adalah jumlah bit 0 pada host ID (11000000),maka di dapat 2^h-2=62, jadi terdapat 62 host persubnet. atau dengan kata lain dari 4 kelompok sub jaringan yang ada, masing-masing sub jaringan dapat menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda.
3. Cara menghitung rentang IP Address
Block subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256(2^8) dengan angka dibelakang subnet musk yang telah dimodifikasi, 256-192=64, setelah itu jumlahkan angka hasil pengurangan ini sampai sama dengan angka dibelakang subnet sehingga didapat 64+64=128, 128+64=192. jadi kelompok IP address yang diterapkan pada 4 sub jaringan baru tersebut adalah 64:
192.168.10.0 s/d 192.168.63, subnet ke 1
192.168.10.64 s/d 192.168.127, subnet ke 2
192.168.10.128 s/d 192.168.191, subnet ke 3
192.168.10.192 s/d 192.168.255, subnet ke 4
4. Menentukan IP Address yang bisa digunakan.
Dari rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidak semuanya dapat digunakan
sebagai alamat IP sebuah Host, selengkapnya
Sub jaringan ke 1.
- Alamat subnet : 192.168.10.0
- Alamat Host pertama : 192.168.10.1
- Alamat Host Terakhir : 192.168.10.62
- Alamat Broadcast : 192.168.10.63
Sub jaringan ke 2.
- Alamat subnet : 192.168.10.64
- Alamat Host pertama : 192.168.10.65
- Alamat Host Terakhir : 192.168.10.126
- Alamat Broadcast : 192.168.10.127
Sub jaringan ke 3.
- Alamat subnet : 192.168.10.128
- Alamat Host pertama : 192.168.10.129
- Alamat Host Terakhir : 192.168.10.190
- Alamat Broadcast : 192.168.10.191
- Alamat subnet : 192.168.10.192
- Alamat Host pertama : 192.168.10.193
- Alamat Host Terakhir : 192.168.10.254
- Alamat Broadcast : 192.168.10.255
Manfaat dari subneting :
- Mengurangi network traffic (lalulintas data pada sutau jaringan)
- Kepadatan network traffic sering terjadi karena broadcast, dengan subnetting kita memecah suatu broadcast domain yang besar menjadi beberapa broadcast domain yang lebih kecil sehingga kepadatan network traffic menjadi berkurang.
- Mengoptimalkan network performance
- Berkurangnya network traffic mengoptimalkan network performance.
- Mempermudah pengelolaan network.